Kenduri Puisi, Mengenang Wafatnya Sapardi Djoko Damono
Penyair Romantis Indonesia
Antusiasme juga terlihat ketika shalawat dilantunkan dan para kaum milenial memenuhi arena Angkringan NKR, untuk bersama-sama mendoakan Bapak Sapardi dalam tidurnya yang abadi.
Musikalisasi puisi digaungkan pula dengan didukung beberapa alat musik seperti gitar, keyboard, cajon, flute, bahkan siter.
Untuk mendukung suasana magis acara ini, Angkringan NKR disulap dengan beberapa dekorasi pada tembok-temboknya.
Berhiaskan kotak telur, tali-temali yang dibubuhi dengan kertas minyak bertuliskan puisi-puisi Sapardi, dan pohon buatan untuk menuliskan harapan para penonton.
Sapardi Djoko Damono tutup usia pada umur 80 tahun. Dan di angka itu pula, beliau masih tetap hidup lewat kata-kata yang dibuat semasa hidupnya.
Sapardi Djoko Damono juga dikenal sebagai salah satu penyair romantis Indonesia. Banyak puisi-puisinya romantisnya mampu menyentuh hati masyarakat.
Di usianya yang senja, ia masih tetap produktif melahirkan puisi-puisi. Penyair legendaris Indonesia tersebut, meninggal dunia 19 Juli 2020 di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.