Peserta TJE Jatim Camp 2020 di Hutan Bambu Membeludak, Konsep Ekowisata jadi Daya Tarik
Pelaksanaan kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Bertempat di Hutan Bambu Sumbermujur, peserta TJE kali ini membeludak sampai 120 orang.
Rachmanu Tri Anugrah, ketua pelaksana dari East Java Ecotourism Forum (EJEF) menyatakan peserta tidak hanya dari Jawa Timur saja, tapi juga beberapa daerah di luar Jatim, bahkan dari luar Jawa.
"Peserta ada yang dari Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan, bahkan dari Taman Nasional Ujung Kulon. Yang hadir dari bermacam latar belakang, baik individu, organisasi, sampai unsur pemerintah," ungkapnya.
Peserta antusias untuk mengikuti kegiatan ini, karena bisa berinteraksi dengan para narasumber berskala nasional. Salah satunya Ary Suhandi dari Indonesia Ecotourism Network (Indecon).
Salah satu misi dari kegiatan ini adalah untuk menginisiasi standar ekowisata, khususnya di Jawa Timur. Dengan berpatokan pada pilar-pilar ekowisata.
"Jadi ekowisata bukan hanya sebatas jargon. Bukan hanya soal pelestarian alam, keterlibatan masyarakat, tapi juga keseluruhan aspek di dalamnya," tambah pria asal Sidoarjo ini.
Pilar ekowisata dimaksud antara lain Ekologi, Ekonomi, Sosial Budaya serta Manajemen. Community Based Tourism (CBT) hanya salah satu bagian dari konsep ekowisata.